Back

Mahasiswa Politala Juara II Lomba Esai dari PT. Putra Perkasa Abadi Site Borneo Indobara

Politala– untuk kesekian kalinya, mahasiswa Politeknik Negeri Tanah Laut berhasil mendapatkan prestasi pada peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun 2023. Dimana melalui PT Putra Perkasa Abadi Site Borneo Indobara, melaksanakan lomba esai se Provinsi Kalimantan Selatan yang bertema “Konservasi Alam untuk Masa Depan”. Lomba ini dilaksanakan guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi lingkungan hidup. Acara ini diselenggarakan untuk mendorong para pemuda Indonesia khususnya Provinsi Kalimantan Selatan untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian alam dan menyuarakan ide-ide inovatif untuk menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem bumi.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan platform bagi para penulis muda Indonesia khususnya Provinsi Kalimantan Selatan untuk berbagi pandangan mereka tentang isu-isu lingkungan hidup dan merangkai ide-ide kreatif untuk menciptakan solusi berkelanjutan. Dengan fokus pada pentingnya konservasi alam, peserta diharapkan dapat mengilhami masyarakat untuk bertindak dan memikirkan secara holistik tentang dampak aktivitas manusia terhadap planet kita.

Tema lomba ini menyoroti pentingnya pelestarian lingkungan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Para peserta diharapkan mampu mengeksplorasi berbagai isu lingkungan seperti perubahan iklim, kehilangan biodiversitas, limbah plastik, krisis air, deforestasi, dan lain-lain. Esai-esaian yang dikirimkan harus menyajikan gagasan yang orisinal, kreatif, dan memberikan pandangan yang inspiratif mengenai bagaimana kita semua dapat berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.

Sementara itu, Politeknik Negeri Tanah Laut dalam lomba esai se Provinsi Kalimantan Selatan ini berhasil mengirimkan wakilnya mendapatkan juara 2 atas nama Oktavia Nadia Sari yang mengangkat esai tentang perancangan dan implementasi alat monitoring kelayakan air bekas limbah pertambangan berbasis internet of things (lot). Dalam karyanya ini, Oktavia Nadia Sari menyatakan bahwa Kalimantan adalah pulau terbesar ketiga di dunia yang merupakan salah satu pulau yang berada di Indonesia dan memiliki sumber daya alam yang sangat besar dan salah satunya yang terbesar adalah sumber daya alam pertambangan. Selain tambang batu bara ini sangat menguntungkan bagi daerah dan juga tentunya negara, tetapi tambang batu bara juga memiliki dampak merusak yang sangat memprihatinkan, seperti kerusakan jalan, banjir, tanah longsor, pencemaran air, dan adanya galian lubang kurang lebih sekitar 3.000 galian bekas pertambangan batu bara yang berada di wilayah ibu kota baru Indonesia tepatnya di Provinsi Kalimantan Timur.

Dari sekian banyaknya dampak kerusakan yang diakibatkan oleh tambang batu bara, Oktavia Nadia Sari mengangkat salah satu isu dalam esainya ini yaitu limbah tambang yang mencemari air. Limbah tambang sendiri adalah buangan atau limbah yang dihasilkan dari suatu proses produksi kegiatan atau perusahaan pertambangan. Limbah industri dapat menimbulkan dampak negative apabila jumlah atau konsentrasinya telah melebihi baku mutu lingkungan. Pengelolaan dan pengolahan limbah tambang harus ditangani dengan benar supaya tidak menimbulkan bahaya terhadap lingkungan.

Dalam esainya, Oktavia Nadia Sari menyampaikan salah satu cara dalam pengelolaan dan pengolahan limbah tambang yaitu melalui monitoring kelayakan air limbah bekas tambang berbasir internet of things. Internet of things adalah sebuah konsep di mana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke computer. IoT bekerja dengan memanfaatkan suatu argumentasi pemprograman dimana tiap-tiap perintah argument tersebut bisa menghasilkan suatu interaksi antar mesin yang telah terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan tanpa terbatas jarak berapapun jauhnya. (HMS_Politala)