Back

Peringati Isra Mi’raj 1443 H, Politala Undang Habib dari Ampel Sebagai Penceramah

Politala, 23 Februari 2022 – Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1443 H di Politala pada tahun ini terasa lebih syahdu. Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala) mengundang Habib dari Ampel, Surabaya sebagai penceramah yaitu Al-Fadhil Al-Habib Ahmad Yunus bin Ali Al-Muhdor (Habib Ahmad). Beliau adalah salah satu dari murid angkatan ke-2 Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidzh (Tarim, Hadhramaut). Beliau juga pendiri sekaligus pimpinan majelis Jalsatur Rasul Riyadhul Jannah, Surabaya. Al-Habib Achmad Fauzi bin Husein Bahsein (Habib Fauzi) selaku pimpinan cabang majelis Jalsatur Rasul Riyadhul Jannah di Tanah Laut juga turut mendampingi.

Peringatan Isra Mi’raj yang digelar di Aula GKT Politala kali ini bertemakan “Meningkatkan Intensitas, Pengamalan, Ritualitas Agama, dan Intelektualitas di dalam Kehidupan Kampus”.

Kegiatan diawali dengan pembacaan Syair Maulid Al-Habsyi oleh Group Maulid Habsyi FSI Al-Ikhwana Politala. Dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al-Quran dan Sari Tilawah oleh mahasiswa program studi agroindustri semester 1 (Muhammad Ilmi) dan mahasiswi program studi teknologi informasi semester 1 (Nova Dwi Kusumawati). Kemudian sambutan Direktur Politala, tausiah oleh penceramah, dan ditutup dengan doa bersama.

Direktur, Dewan Penyantun, Jajaran Manajemen, Dosen-Dosen, Staf, serta perwakilan-perwakilan mahasiswa-mahasiswi setiap program studi berhadir dalam kegiatan.

“Saya gembiranya luar biasa dan bingung mau berkata apa. Mudah-mudahan berkat kehadiran habib di sini kita dapat selalu diberikan kemudahan dan kelancaran dalam segala aktivitas kita. Semoga juga dengan kita membaca sholawat dapat meberikan keberkahan yang luar biasa,” ucap Direktur Politala, Mufrida Zein saat memberikan sambutan.

Habib Ahmad menjelaskan bahwa yang terpenting dalam meningkatkan intensitas, pengamalan, ritualitas agama, dan intelektualitas adalah “hadf”. Hadf dalam Bahasa Arab adalah “tujuan”.

Tujuan itu ialah untuk menggapai bahagia dunia dan akhirat. Untuk menggapainya Habib berpesan gapailah dengan ilmu penghambaan kepada Allah. Ilmu yang terhubung dan menghasilkan takut kepada Allah adalah ilmu yang paling agung.

Adapun ilmu yang dipelajari di sini (kampus) adalah ilmu fardhu kifayah. Habib mengutarakan bahwa di dalam Kitab Ihya ‘Ulumuddin dijelaskan empat cabang ilmu fardhu kifayah yang penting dalam kehidupan manusia yaitu az-ziro’ah atau pertanian (produksi makanan), al-khiata atau jahit-menjahit (termasuk dalam penerapan pembuatan alat & teknologi), al-bina atau pembangunan, dan as-siyasah atau politik (pemerintahan).

Secara ringkas penceramah mengajak seluruh yang berhadir untuk melaksanakan empat hal.

“Pertama jadilah hamba yang selalu tunduk dengan menghubungkan hati kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW khususnya dalam ilmu. Karena ilmu yang tidak dihubungkan dengan Allah akan merugikan dunia-akhirat. Kedua hargai apapun di dalam hidup. Jangan pernah meremehkan siapapun. Ketiga jalani dan jangan bingung tentang hasil dalam hidup. Orang yang tidak diajari oleh ibunya dari keterampilan hidup, ia akan diajarkan oleh pengalaman hidupnya sendiri. Kemudian yang keempat banyak-banyak bertaubat kepada Allah serta banyak meminta maaf kepada orang tua dan guru,” pungkas Habib di akhir ceramahnya. Hms_Politala